MY FRIEND

MY FRIEND

Sabtu, 25 Februari 2017

TATAPAN KOSONG

Tatapan ini sering terjadi akhir-akhir ini...
Entah kenapa...
Saya tidak mengetahui secara jelas..
Tatapan ini adalah tatapan kosong tentang masa depan saya...
Saya tidak tahu bagaimana nasib masa depan saya nanti...
Apakah saya tergolong orang yang beruntung atau orang yang merugi?...
Saya terlalu sering menyepelekan masa depan saya..
Saya terlalu meremehkan hal tersebut..
Menyesal? Sangat..tapi harus bagaimana lagi?
Semua sudah terjadi..
Saat ini adalah detik detik terakhir menuju gerbang masa depan...
Namun saya belum tahu..mau dibawa kemana masa depan saya kelak...
Panik.....bimbang.....bingung.....menyelimuti pikiran saya...
Saya hanya bisa terdiam..namun hal itu tidak dapat menyelesaikan masalah ini..
Lalu? Saya harus bagaimana?
Mengulang dari awal?...
Tidak mungkin...itu hal yang sia-sia...
Lalu? Kabur dari masalah ini?..
Tidak mungkin juga...hal itu hanya menambah masalah...
Lalu? Harus bagaimana?...apakah saya harus meninggalkan dunia ini?...
Tidak mungkin juga..itu hal gila..
Lalu? Menyerah?...
Tidak mungkin...itu menandakan kalau saya lemah...
Terus? Bagaimana?...
Sebaiknya merenung...move on...bangkit dan lanjutkan yang sudah terjadi sambil memperbaiki...
Bagaimana?...
Bisa jadi...
Coba saja dulu...jalani saja dulu...
Tapi ingat...
Usaha saya harus lebih keras dari sebelumnya...
#mencobapuitis
#mencobamenyesal
#mencobamerenung
#mencobabangkit
#mencobamelucu
#mencobabikitorangbingung
#celotehanpelajarkesepian
#celotehanpelajartakpunyaarah
#celotehanremajamasakini
#celotehanremaja90an
#celotehanpenulisamatir
#celotehancatatanseorangpelajarindonesiablogspot
#celotehananakkalong
#celotehananakbangsa
#celotehantidakjelas
#celotehanmalamminggu
#celotehansabtumalam
#celotehanparajomblo
#celotehanparasingle
#celotehanpenuhmakna
#celotehantidakjelas
#celotehanyangsebentarlagidibully
#spam
#tidakmasalah
#hadapi
#kenyataanini
#bolehkomentar
#tapisantun
#danmendidik
#pastinya
#maaf
#mengisikegabuttan
#setelahlatihan
#dimalmingproduktif

Rabu, 22 Februari 2017

Text Pidato bertema "Pemuda dan Kebudayaan di Indonesia

haii..kembali lagi dengan saya di Catatan Seorang Pelajar Indonesia. pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba memberikan text pidato yang saya gunakan saat Ujian Praktik kelas XII. semoga bermanfaat ya!!!

Izinkan saya berdiri sini untuk menyampaikan pidato saya yang bertemakan pemuda dan kebudayaan di indonesia. Saya memilih tema ini dikarenakan kebudayaan dan pemuda adalah 2 kata yang jika disatukan akan membuat negara Indonesia ini lebih terpandang mata dunia.

Membicarakan pemuda tak lepas dari kebudayaan yang ada di Indonesia. Asalkan kalian tau negara indonesia kita ini memiliki banyak sekali keanekaragaman kebudayaan yang begitu menarik bahkan dapat dibilang membuat negara-negara tetangga merasa iri dengan apa yang kita miliki. Namun tanpa kita sadari ternyata banyak negara negara lain yang pernah dan bahkan hampir mengakui kebudayaan kita menjadi kebudayaan mereka. Seperti contoh pertama adalah tari reog, saat itu pihak pemerintah malaysia dengan sepihak mengakui bahwa tari reog berasal dari negaranya padahal tari reog yang kita sama tau berasal dari kota ponorogo yang terletak di provinsi Jawa timur dan satu lagi yaitu tari piringpun tak luput pernah diakui oleh negara tetangga kita yaitu malaysia.

Hal ini disebabkan tidak ada rasa memiliki dari masyarakat indonesia khususnya generasi muda yang malah melupakan bahkan tidak mau untuk melestarikan kebudayaan yang kita miliki. Pemuda pemudi indonesia sekarang malah terlalu sibuk mengikuti kebudayaan barat yang sedang tren. Fenomena ini adalah sebuah ketidakwajaran yang telah terjadi di dalam pikiran pemuda yang dimana kebudayaan barat lebih baik daripada kebudayaan dalam negeri itu sendiri. Hal itu saya dapatkan setelah saya bertanya-tanya ke teman-teman saya khususnya. Pertanyaannya sih simple. Nonton pertunjukkan sedra tari ramayana atau nonton film di bioskop. Dari beberapa teman saya memilih untuk nonton film di bioskop karena lebih seru dan tidak membosankan dan bahkan ada yang bilang “ah tua lw nontonnya begituan” nah padahal orang asing berlomba-lomba datang jauh jauh dari negaranya untuk datang ke Indonesia untuk menikmati kebudayaan yang ada di Indonesia. Inilah yang membuat pelan-pelan kebudayaan yang ada di indonesia ini menghilang begitu saja bahkan diambil atau diakui negara lainpun kita tidak merasakan. Padahal dengan kita melestarikan kebudayaan indonesia kita ini, berarti kita ikut dalam mengisi kemerdekaan Indonesia ini dengan hal-hal yang baik dan dengan kita melestarikan kebudayaan indonesia juga berarti kita telah menghargai karya-karya yang telah dibuat oleh para leluhur tedahulu kita. Selain itu, banyak diantara kita terlewat batas dalam menyerap kebudayaan barat yang dimana kebudayaan barat tersebut malah hanya membawa kearah negatif walaupun sebenarnya kearah positifpun ada, namun kebanyakan pemuda malah ke arah negatif. Seperti contoh adalah budaya dalam berpakaian. Banyak diantara pemuda pemudi khususnya pemudi yang dapat dikatakan hampir tidak memakai baju. Kenapa saya bisa berkata frontal seperti ini? Karena di jaman sekarang banyak sekali perempuan seumuran dengan saya yang sering memakai baju yang dimana modelnya terbuka adapun yang ketat. Hal itu sangat bertolak belakang dengan budaya indonesia yaitu budaya orang timur yang selalu menutup badannya dengan baik dan bahkan bisa dikatakan berpakaian  yang sopan. 


Oleh sebab itu, saya mengajak diri saya sendiri dan teman teman untuk mengurangi budaya-budaya barat yang merugikan dan dapat bersama-sama untuk melestarikan dan menjaga kebudayaan yang dimiliki Negara indonesia, agar anak cucu kita nanti masih dapat menikmati kebudayaan yang telah diciptakan oleh leluhurnya dan agar kebudayaan kita tidak lagi diakui oleh negara lain. Sebelum saya mengakhiri pidato saya, saya mempunyai kata mutiara yang bagus yaitu “Cintai produk dalam negeri Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai kekayaan yang dimiliki negaranya itu sendiri”.

SEKIAN!!!

Selasa, 13 September 2016

KEMANA TUHAN SAYA?



Haiii blogger...saya kembali lagi untuk menulis pengalaman hidup saya mengenai tuhan. Saya beragama islam. Jadi tuhan saya ialah Allah SWT. Simak yaa!

            Saya disini hanya ingin bercerita permasalahan saya dengan tuhan. Saya dari TK sampai dengan SMP. Saya bisa dibilang seperti tangga tingkat keimanan saya. Kenapa bisa saya bilang begitu? Karena saya dari TK sudah disekolahkan di sekolah islam yang dimana sekolah itu benar benar menanamkan nilai nilai dan akidah islam yang semestinya.

            Saya sd, bisa dibilang sangat suka sekali dengan pelajaran pelajaran yang berbau agama. Apalagi yang mencakup pelajaran tentang aqidah akhlak. Saya suka banget. Setiap ada pelajaran itu, saya selalu semangat dan gak sabar untuk belajar.

            Berhubungan dulu saya sd disekolah islam. Jadi sering banget mendapatkan ilmu ilmu agama yang mungkin tidak didapatkan disekolah yang non islam. Senang dan bahagia saat itu. Saya selalu bersyukur kepada tuhan saya yang telah memberikan banyak nikmat kepada saya. Sampai beberapa kali saya dirawat dirumah sakit, saya cepat sekali diberikan nikmat sehat. Jadi tidak lama lama saya di rumah sakit.

            Lalu saya masuk smp. Saya orang yang paling bersyukur banget saat itu. Kenapa? Karena bayangi yaa. Kalian baru pindah nih dari luar kota terus masuk ke jakarta dan beberapa bulan kemudian langsung UN. Kalau gak salah gak ada deh setengah tahun menuju UN saya pindah. Terus belum adaptasi sama temen temen baru, terus dapatnya sekolah negeri yang notabene disitu agamanya bukan islam aja terus ditambah cara bergaulnya yang beda. Tapi dengan keadaan itu. Saya lulus sd dengan nem yang cukup tinggi. Yaitu 27,85. Tinggi bukan? Dalam keadaan begitu saya masih bisa dapat nilai segitu. Gak nyangka saya dan disitu saya bersyukur banget kepada tuhan bahwasannya dia telah membantu saya mendapatkan nilai tinggi.

            Setelah saya mendapatkan nilai tinggi berkat bantuan yang maha kuasa. Saya disitu mulai tambah percaya kalau allah itu memang ada, allah itu selalu membantu hamba hambanya yang sedang kesusahan. Saat itu saya mulai meningkatkan keimanan saya saat smp. Saya selalu puasa senin dan kamis, kalau lagi senggang saya sholat dhuha dan saya gak pernah bolong sholat wajibnya. Nomer satu deh intinya agama pada waktu itu dihati saya.

            Sampai pada saat saya kelas 9. Saya berharap tuhan mau membantu lagi. Saya belajar dengan tekun dan saya beribadah terus kepada tuhan. Tapi ternyata harapan saya sirna. Saat saya membaca pengumuman UN. Saya mendapatkan nilai yang sangat jauh dari ekspetasi saya. Nilai saya jelek sekali saat itu dan parahnya lagi. Teman teman saya yang katanya pakai kunci jawaban mendapatkan nilai yang tinggi. Gila gak tuh! Seketika saya marah, saya kecewa, saya kesal, saya tidak percaya lagi dengan tuhan yang selama ini saya sembah, yang selama ini saya puji puji dan yang selama ini saya ikuti semua perintahnya. Tapi saat saya berharap dengannya. Dia tidak ada, dia tidak mendengarkan doa saya. 

            Mulai saat itulah saya mulai menjauh dari tuhan yang katanya maha adil. Kenapa saya bisa berkata seperti itu. Coba pikir saja. Saya belajar dan selalu berdoa saja diberi nilai yang jelek sedangkan teman teman saya yang nakal dan bandel, dapat nilai bagus. Adilkah tuhan saya saat itu? Tidak sama sekali!

            Saya mulai berfikir secara logika begini. Temen saya saja yang tidak doa bisa mendapatkan nilai bagus. Jadi untuk apa saya doa dan ibadah kepada tuhan? Inilah asal usul kenapa saya mulai tidak percaya adanya tuhan saya yaitu allah.  

            Dari setelah kejadian itu saya selalu menanamkan dibenak saya bahwa saya tidak butuh tuhan. Saya bisa hidup dan bisa sukses tanpa bantuannya. Sampai sekarangpun saya masih mempertanyakan masalah tuhan saya. Siapa sih sebenarnya tuhan itu? Dan kenapa tuhan itu ada? Kenapa harus tuhan yang menciptakan dan mulai ini semua? Apakah tidak ada yang lain? Dan kenapa orang yang tidak berdoa dan ibadah kepadanya, banyak sekali yang sukses? Ini semua salah siapa? Saya atau engkau ya tuhan? 

            Sekian curahan hati saya. Maafkan atas apa yang menjadi tulisan saya. Ini benar dan nyata yang pernah saya alami sampai sekarang jika saya sedang diam sendiri. Mungkin saya butuh guru spiritual yang benar benar bisa kembalikan keimanan dan kepercayaan saya kepada allah seperti dulu. Astagfirullah maafkan saya tuhan. Terima kasih teman teman yang sudah membaca. Jangan ada salah sangka ya dengan tulisan saya. Sampai jumpa lagi!!